![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipgfTrbC1kXJxEvSAYAqvIwXl71hcTwcgaTRzZXRNmnv4-ZZSOEDY7AGbpX2Id2ZOuEW0nA-MKZryWWi-i8QgMDTAGIcm7mjm75ssd4-3pSphtDCil6hXm7T424r3Ru4pAhEPKXwUHK7Q/s400/art.jpg)
Bermula dari sinilah tari Minangkabau berasal, karena pada awalnya yang menjadi kreator tari dan penarinya adalah tokoh-tokoh perguruan Pencak silat, dan secara adat-istiadat Minangkabau masa lalu perempuan tidak dibenarkan untuk berlatih silat apalagi menari, karena kegiatan tersebut dianggap seperti mempertontonkan diri. Perempuan di Minagkabau masa lalu adalah sebagai pemilik rumah gadang dan rekan tempat berdiskusi mengenai keturunan dan harta pusaka oleh saudara laki-laki, dan bila mana dia berlaku secara bebas dalam pergaulan berarti perempuan tersebut disebut perempuan jalang, dan merupakan sebuah malau bagi keluarga. Oleh karena itu yang mamancak hanya laki-laki.
Sebab itu, para pendekar masa lalu dia selain sebagai tokoh silat juga sebagai tokoh adat dan budaya atau seniman tari. Karena itu kesan atau gaya tari Minangkbau berkesan seperti jurus-jurus Pencak silat, padahal tari Minangkabau bukanlah jurus silat atau berasal dari Pencak silat. Dan dalam tulisan ini saya nyatakan dengan tegas bahwa tari Minangkabau bukanlah berasal dari Pencak silat. akan tetapi para penciptanya waktu dulu adalah para pesilat, secara tidak langsung pengalaman vocabulary gerak mereka berkisar dari sekitar gerak pencak silat, oleh karena itu kesan yang tampak dalam gerak tari mereka adalah nuansa kewaspadaan, ketegasan dan kekuatan serta berupa bentuk-bentuk gerak se4rang dan belaan. namun berbicara tari Minangkabau bukanlah berasal dari Pencak silat, karena tidak satupun gerak tari tersebut berasal dari pecahan gerak Silat.
Dalam proses penciptaan tari seorang koreografer tergantung pada wawasan bocabulary gerak yang dia miliki, kalau mereka mengalami pengalaman di daerah Jawa walaupun mereka orang Minangkabau secara tidak langsung mereka akan mampu memodifikasi gerak tari Minang dengan gerak Jawa atau meminangkan gerak Jawa, batas pengalaman pendekar sebagai seniman tari masa itu hanya berada diseputaran wilayah pencak silat Minang sja, secara otomatis tentu rangsangan kinetetis mereka hanya itu, dan akhirnya gerakan tarian mereka seperti kepencak-pencak silatan.
Sumber : http://indrayuda.blogspot.com/
0 komentar :
Posting Komentar